
dr Saut Pakpahan/foto: screenshot zoom meeting/detikriau.org
Tembilahan, detikriau.org – Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, dr Saut Pakpahan memperkirakan pada pertengahan bulan oktober mendatang, rumah sakit yang dipimpinnya akan mulai mengoperasionalkan alat pengujian sampel swab secara mandiri.
Peralatan medis dengan daya mampu 150 sampel per hari tersebut saat ini sudah berada di RSUD PH dan sedang dilakukan perakitan.
“dalam satu kali operasional bisa melakukan 32 pengujian sampel. Hasilnya sudah bisa didapatkan dalam 2 atau 3 jam,” Dikabarkan dr Saut dalam zoom meeting tajaan Diskominfopers Inhil, kamis (24/9) sore.
Dengan beroperasionalnya alat uji tersebut, dr Saut meyakini akan mampu mengurangi dampak fisiologis pasien dan dampak ekonomi.
Untuk mendapatkan hasil pengujian swab, selama ini untuk provinsi Riau dilakukan di Lab biomolukuler RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Hasil pengujian baru bisa didapatkan setelah dua atau tiga hari berikutnya. Namun belakangan, dengan banyaknya sampel swab dari 12 Kabupaten Kota di Riau, waktu tunggu yang dibutuhkan setidaknya enam hingga tujuh hari.
“Setelah dilakukan swab, pasien diiolasi. Waktu tunggu saat ini sedikitnya dalam enam hari. Berapa kerugian kita secara ekonomi untuk melakuan perawatan termasuk dampak fisiologi dari pasien selama menunggu,” Kata dr Saut.
Reporter:dro
Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan detikriau.org dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. detikriau.org berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.